Minggu, 07 November 2010

sahabatKamis, 15 April 2010. Hari pertama Sahabat Kota menjalankan program Edukasi Kreatifnya di salah satu Sekolah Dasar di Bandung yaitu SD Plesiran. Dimulai dengan pagi yang cerah, kakak-kakak relawan sudah datang sedari pukul delapan pagi. Satu jam sebelum kegiatan dimulai. Dan tema untuk pertemuan pertama ini adalah membuat peta hijau di sekitaran sekolah. Peta hijau, hm apa pula itu peta hijau. Mungkin tidak banyak orang yang tahu seperti apa itu peta hijau. Peta hijau memang tidak seperti peta pada umumnya. Namun kurang lebih bentuknya hampir sama dengan peta wisata dimana setiap lokasi yang menarik diberikan suatu ikon khusus yang tentu saja berkaitan dengan isu lingkungan sekitarnya. Lalu apa menariknya? Tentu saja menarik, karena pada saat membuat peta hijau tersebut tentunya kita akan sadar akan satu sisi tentang kondisi lingkungan. Kita jadi tahu mana nih tempat yang asyik untuk bermain, mana nih tempat yang banyak sampahnya, mana nih tempat yang harus dihindari karena berbahaya, dan tempat-tempat menarik lainnya yang bisa dikatakan bagus atau tidak. Terkait dengan hal tersebut, kegiatan dengan adik-adik yang masih kecil ini tentunya akan menumbuhkan sebuah kesadaran individu tentang kondisi nyata lingkungannya baik kondisi alamnya, sosial dan kualitas hidup sehingga mereka tergugah akan kepeduliannya akan permasalahan dan potensi lingkungan sekitarnya. Hmmm, gitu toh. Menarik juga. Sebelum membuat peta hijau, adik-adik SD Plesiran khususnya kelas V berkumpul terlebih dahulu di lapangan dan memulai pagi mereka dengan pemanasan berupa permainan pemecah es (ice breaking). Sebenarnya maksud dari ice breaking adalah menunggu kepulangan kakak-kakak relawan yang ternyata harus survey area sekitar dulu. peta hijau plesiran (5) Setelah kakak-kakak relawan pulang dari misi mengenal kawasan, perkenalan dan pembagian kelompok pun dimulai. Adik-adik kemudian kembali ke dalam kelas dan diberi penjelasan tentang apa itu Peta Hijau dan sedikit kuis tentang pengertian ikon-ikon yang baru saja dijelaskan. Setelah cukup paham, kemudian mereka bersiap-siap untuk menelusuri kawasannya dan menandai beberapa lokasi yang menurut mereka “menarik untuk diberi ikon” pada peta yang sudah disediakan. Satu jam pun mereka lalui dalam petualangan menyusuri gang-gang sempit sekitar sekolah. Meskipun sudah dibuatkan peta butanya, ada juga dari mereka yang berinisiatif membuat petanya sendiri dengan ikon yang digambar pula. Malah lebih bagus dibanding peta yang sudah disiapkan hahaha. “Peta Hijauku” itu mungkin judul yang tepat untuk gambarnya. Usai waktu berpetualang habis, mereka kemudian kembali lagi ke kelas. Kini giliran setiap kelompok bergantian melaporkan hasil petualangannya pada peta yang lebih besar. Hasilnya, peta hijau SDN Plesiran yang sangat luas dan ditandai dengan ikon-ikon menarik peta hijau. Sambil melihat peta hijau yang komplit, kini adik-adik diajak untuk merenungkan tentang lingkungan sekolahnya. Lalu dari hasil perenungan itu, bagian mana yang adik-adik ingin jaga dan ingin diperbaiki. Dan terakhir, mereka membayangkan tentang kondisi lingkungan sekolah yang asyik. Ternyata setelah saya lihat-lihat, hampir kebanyakan bagian sekolah yang ingin diperbaiki itu adalah WC sekolah. Tempat paling menyeramkan dan paling pesing.

Kamis, 15 April 2010. Hari pertama Sahabat Kota menjalankan program Edukasi Kreatifnya di salah satu Sekolah Dasar di Bandung yaitu SD Plesiran.
Dimulai dengan pagi yang cerah, kakak-kakak relawan sudah datang sedari pukul delapan pagi. Satu jam sebelum kegiatan dimulai. Dan tema untuk pertemuan pertama ini adalah membuat peta hijau di sekitaran sekolah.
Peta hijau, hm apa pula itu peta hijau. Mungkin tidak banyak orang yang tahu seperti apa itu peta hijau.
Peta hijau memang tidak seperti peta pada umumnya. Namun kurang lebih bentuknya hampir sama dengan peta wisata dimana setiap lokasi yang menarik diberikan suatu ikon khusus yang tentu saja berkaitan dengan isu lingkungan sekitarnya.
Lalu apa menariknya?
Tentu saja menarik, karena pada saat membuat peta hijau tersebut tentunya kita akan sadar akan satu sisi tentang kondisi lingkungan. Kita jadi tahu mana nih tempat yang asyik untuk bermain, mana nih tempat yang banyak sampahnya, mana nih tempat yang harus dihindari karena berbahaya, dan tempat-tempat menarik lainnya yang bisa dikatakan bagus atau tidak.
Terkait dengan hal tersebut, kegiatan dengan adik-adik yang masih kecil ini tentunya akan menumbuhkan sebuah kesadaran individu tentang kondisi nyata lingkungannya baik kondisi alamnya, sosial dan kualitas hidup sehingga mereka tergugah akan kepeduliannya akan permasalahan dan potensi lingkungan sekitarnya.
Hmmm, gitu toh. Menarik juga.
Sebelum membuat peta hijau, adik-adik SD Plesiran khususnya kelas V berkumpul terlebih dahulu di lapangan dan memulai pagi mereka dengan pemanasan berupa permainan pemecah es (ice breaking). Sebenarnya maksud dari ice breaking adalah menunggu kepulangan kakak-kakak relawan yang ternyata harus survey area sekitar dulu.
peta hijau plesiran (5)
Setelah kakak-kakak relawan pulang dari misi mengenal kawasan, perkenalan dan pembagian kelompok pun dimulai. Adik-adik kemudian kembali ke dalam kelas dan diberi penjelasan tentang apa itu Peta Hijau dan sedikit kuis tentang pengertian ikon-ikon yang baru saja dijelaskan. Setelah cukup paham, kemudian mereka bersiap-siap untuk menelusuri kawasannya dan menandai beberapa lokasi yang menurut mereka “menarik untuk diberi ikon” pada peta yang sudah disediakan.
Satu jam pun mereka lalui dalam petualangan menyusuri gang-gang sempit sekitar sekolah. Meskipun sudah dibuatkan peta butanya, ada juga dari mereka yang berinisiatif membuat petanya sendiri dengan ikon yang digambar pula. Malah lebih bagus dibanding peta yang sudah disiapkan hahaha. “Peta Hijauku” itu mungkin judul yang tepat untuk gambarnya.
Usai waktu berpetualang habis, mereka kemudian kembali lagi ke kelas. Kini giliran setiap kelompok bergantian melaporkan hasil petualangannya pada peta yang lebih besar. Hasilnya, peta hijau SDN Plesiran yang sangat luas dan ditandai dengan ikon-ikon menarik peta hijau.
Sambil melihat peta hijau yang komplit, kini adik-adik diajak untuk merenungkan tentang lingkungan sekolahnya. Lalu dari hasil perenungan itu, bagian mana yang adik-adik ingin jaga dan ingin diperbaiki. Dan terakhir, mereka membayangkan tentang kondisi lingkungan sekolah yang asyik.
Ternyata setelah saya lihat-lihat, hampir kebanyakan bagian sekolah yang ingin diperbaiki itu adalah WC sekolah. Tempat paling menyeramkan dan paling pesing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar